Tuesday, June 22, 2010

KISAH TAULADAN

LUQMAN  DAN ANAKNYA DENGAN SEEKOR HIMAR

Mari kita baca. Mudah-mudahan dapat pengajaran...


Pada suatu hari, Luqman keluar bersama anaknya dengan membawa seekor himar. Tiba-tiba ditengah jalan bertemu dengan seorang laki-laki, dan orang itu berkata, "Alangkah bodohnya dua orang itu, suka berjalan kaki dengan tidak seorang pun menaiki himar itu, sedangkan keadaan himar itu cukup sihat dan kuat."
Lalu Luqman menoleh kepada anaknya seraya berkata, "Perhatikanlah hai anak ku apa kata orang itu?"


Kemudian naiklah Luqman ke atas himarnya dan anaknya berjalan dibawahnya
sambil meneruskan perjalanan. Selang beberapa ketika, tiba-tiba bertemu pula dengan
dua orang perempuan.
Salah seorang perempuan itu berkata kepada kawannya, " Tengoklah itu seorang ayah yang kejam, ia bersuka-suka menaiki himar sebagai raja sedangkan anaknya dibiarkan dibawahnya berjalan kaki seperti hamba sahaya."
Maka dengan segera Luqman pun menghentikan himarnya dan menoleh kepada anaknya sambil
berkata, "Dengarkah apa kata orang itu?"


Kemudian anaknya pun dinaikkan bersama ke atas keldai itu dan mereka meneruskan perjalanan. Tidak berapa lama kemudian, mereka bertemu pula dengan sekumpulan orang yang balik dari kota.
Diantara mereka ada yang berteriak dengan katanya, "Lihatlah dua orang yang kejam itu, dua orang yang berbadan besar, menaiki seekor himar yang kecil, seakan-akan mereka hendak membunuhnya."
Maka Luqman pun menoleh kepada anaknya sambil berkata, "Tahukah engkau apa kata orang itu?"


Kemudian Luqman pun turun dan tinggal anaknya diatas himar itu dan mereka meneruskan perjalanan.
Apabila sampai disuatu tempat, mereka bertemu pula dengan seorang lelaki tua yang sedang berjalan
dengan tongkatnya.
Maka apabila orang tua itu terlihat seorang anak menaiki himar, sedang ayahnya berjalan kaki dibawahnya, maka dengan tidak sabar lagi, dia mengangkat tongkatnya dan diacukan ke arah muka anak itu sambil berkata, "Wahai anak yang kurang ajar dan biadab, tidakkah engkau malu, engkau duduk diatas himar seperti raja, sedangkan ayahmu yang tua berjalan kaki dibawah mu seperti hamba sahaya?"


Apabila terdengar suara yang demikian kerasnya dari orang tua tersebut, maka anak itu pun turun dengan segera dan terus memeluk ayahnya sambil menangis dan berkata, "Wahai ayah ku! bukankah baik kalau himar ini kita letak diatas sekeping papan dan kita pikul ia diatas kepala kita? atau kita galikan sebuah lubang dan kita kuburkan dia hidup-hidup?"


Maka Luqman berkata, "Wahai anakku! bukankah sudah aku katakan kepada engkau,
"Buatlah segala amal kebaikan bagimu, agama mu dan dunia mu, dan jangan
ambil peduli dengan manusia, dan jangan dengarkan kata-kata dan celaan mereka itu."
"Ketahuilah hai anak ku! bahawa sesungguhnya dengan kejadian-kejadian ini aku hendak
memberi pengajaran kepadamu dan menunjukkan kebenaran pesanan ku."

No comments:

Post a Comment